Anehnya sudah tahu haram, tetapi masih ada juga yang menyalahgunakannya. Sebut saja aktor senior Indonesia yang baru-baru ini ditangkap (lagi) karena menyalahgunakan narkoba. Ini adalah kali kedua Om Tio ditangkap oleh polisi karena kedapatan memakai narkoba.



Sebelumnya pada tahun 2017 lalu, Om Tio pernah ditangkap karena dirumahnya ditemukan 3 bungkus sabu lengkap dengan alat hisapnya. Hal itu mengakibatkan Om Tio menerima vonis 9 bulan penjara. Namun kemudian hakim lanjut memberi perintah kepada Jaksa Penuntut Umum agar mengeluarkan Om Tio dari tahanan untuk kemudian direhabilitasi dan menjalani perawatan di RSKO Cibubur.

Tahun 2019, Om Tio sudah bebas dan melanjutkan karirnya di dunia akting, beliau pun terlibat dalam project film yang berjudul ”Mantan Manten”. Beliau mengaku selama dipenjara dan di tempat rehab, ia banyak introspeksi diri dan banyak merenungi kesalahannya. Melihat pengakuan itu rasanya semua orang pasti mengira kalau Om Tio sudah sembuh dan tidak akan terjun ke lembah jahanam itu lagi.



Lalu sekarang apa yang terjadi?
Rupanya menjalani perawatan dan rehabilitasi saja belum cukup untuk menjauhkan Om Tio Pakusadewo dari jeratan narkoba. Bulan ini Om Tio kembali ditangkap karena ditemukan bukti bahwa beliau positif mengkonsumsi narkoba jenis amfetamin dan metamfetamin (yang biasa ditemukan dalam sabu). Om Tio pun terancam hukuman 5 tahun penjara.

Menurut Danardi Sosrosumihardjo (pakar kesehatan jiwa), rehabilitasi itu penting untuk dilakukan bagi para pecandu narkoba agar bisa lepas dari kecanduan. Namun tidak akan memberi jaminan seratus persen bahwa orang yang bersangkutan akan bisa benar-benar berhenti mengkonsumsi narkoba.



Rehabilitasi itu merupakan upaya agar si pemakai dapat mengetahui cara menahan diri atau melawan keinginanan untuk memakai narkoba. Ibaratnya seperti membekali orang yang ingin perang dengan senjata. Jika orang tersebut sudah direhabilitasi, maka ia akan lebih kuat melawan keinginannya memakai narkoba itu.

Namun permasalahan tentang apakah dalam peperangan tersebut ia akan kalah atau menang, hal itu tergantung pribadi mereka masing-masing. Meski Om Tio sudah gagal, tetapi banyak juga orang-orang yang telah direhabilitasi dan mereka benar-benar bisa lepas dari jeratan narkoba.

Menurut Ketua Umum pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia, faktor yang menyebabkan seseorang sulit lepas dari narkoba adalah karena adanya gangguan pada memori otaknya. Si pemakai biasanya akan suka mengingat euphoria/kenikmatan saat ia memakai narkoba, kadang ada keinginan untuk merasakannya lagi. Namun dalam terapi, pasti akan diingatkan kalau kenikmatan itu hanya sesaat.

Orang-orang pengguna narkoba pada umumnya memiliki jiwa yang rapuh, biasanya mereka akan gampang depresi/stres dan cemas. Nah, di saat-saat seperti itulah mereka bisa teringat narkoba lagi.

Ada juga faktor eksternal yang membuat si pemakai yang sudah sembuh malah kambuh lagi, yaitu faktor lingkungan yang tidak mendukung. Mantan pemakai narkoba seharusnya dirangkul dan didukung agar bisa bangkit.


Mungkin saja orang-orang terdekat Om Tio kurang maksimal dalam memberikan support, itulah mengapa Om Tio yang dikira sudah sembuh setelah rehab ternyata bisa kambuh lagi. Semoga ini terakhir kalinya ya.

Sumber: Iniini, dan ini