shaotian dan jiaen melakukan perjalanan , jiaen terlihat sangat senang mereka menghabiskan waktu bersama , shaotian berterimakasi karna telah menemaninya memenuhi harapannya , shaotian menanyakan apa rencana perjalanan mereka kali ini lebih baik dari pada sebelumnya , jiaen tidak berfikir begitu ia merasa sebelumnya juga bagus
"selama aku bisa bersama mu , itu sudah yang paling indah "
jiaen tersenyum mendengar pengakuan shaotian , tapi walaupun begitu shaotian terlihat berusaha menahan kesedihannya
"jiaen kau bilang kau akan menjadi bayanganku kan?"
"ya"
"jadi ,, aku adalah kau dan kau adalah aku kita tidak perlu membedakan antara kau dan aku . ok?"
"baiklah"
"kalau begitu bisakah kau berjanji satu hal , jika dimasa depan ....jika ku sibuk , tidak bebas bisa kah kau membantuku memenuhi daftar keinginanku?" ucap shaotian dengan berusaha menahan kesedihannya shaotian bahkan tidak melihat jiaen saat mengatakan hal tersebut
jiaen memandangi shaotian terlihat ada kesedihan dalam hati jiaen tapi ia berusaha menutupinya dan menyetujian keinginan shaotian tapi ia ingin shaotian berjanji padanya kalau shaotian tidak boleh sibuk terlalu lama dan tidak boleh meninggalkan daftar keinginannya begitu saja padanya , shaotian berjanji walau sangat terlihat shaotian sangat sedih akan ucapan jiaen
"aku berjanji padamu bahwa aku pasti akan memenuhi yang terakhir di daftar itu denganmu ?"
"yang terakhir?"
"menyambut orang yang paling aku cintai di puncak gunung "
"mengapa harus harapan ini?"
shaotian berbalik menghadap jiaen ia menatap jiaen dan memberi tahukannya kalau jantungnya tidak terlau sehat sejak kecil sampai sekarang ia tidak benar benar bisa mendaki gunung jadi selama ini ia selalu berharap ia bisa mendaki ke puncak gunung dan menyambut orang yang paling ia cintai
"bukankah ini sangat romantis?"tanya shaotian dengan senyum mengembang
jiaen tahu jika shaotian memaksakan senyuman itu tapi ia tidak ingin terlihat lemah dan berjanji akan memenuhi harapan shaotian , shaotian melihat air mata turun dari mata jiaen dan mengusapnya
"jiaen jika aku tidak ada lagi , apa yang kau lakukan ?"
"aku akan menunggumu kembali" ucap jiaen dan memeluk shaotian mereka larut dalam kesedihan mereka masing masing
malamnya shaotian tengah sibuk dengan membaca daftar keinginannya di atas kasur , jiaen datang dan duduk di samping shaotian ia merebut buku kecil tersebut dari tangan shaotian dan menaruhnya . jiaen lalu memengang tangan shaotian dan memutar posisi mereka sampai mereka saling berhadapan
"apa yang terjadi?"
jiaen mendekati shaotian dan mencium bibirnya sampai mereka sama sama jatuh ke kasur , jiaen terus menicum shaotian sedangkan shaotian terlihat bingung , ciuman jiaen bahkan sampai turun ke leher shaotian , shaotian terlihat panik dan berusaha melepaskan jiaen , sampai akhirnya shaotian bisa membuat mereka kembali duduk
"jiaen apa yang kau mau lakukan?"
dengan santainya jiaen mengatakan jika ia ingin mengandung anak shaotian
shaotian bingung dengan maksud jiaen, jiaen jadi kesal dan menjauhkan dirinya dan berbaring memunggungi shaotian terlihat jika jiaen malu dengan apa yang tadi telah dia ucapkan , shaotian dengan gugup menanyakan siapa yang melarikan diri setelah menimbulkan api , shaotian meminta jiaen keluar dari dalam selimut tapi jiaen masi tetap berada di dalam selimut dan hal itu membuat shaotian memaksa jiaen dan saat selimutnya terbuka dan wajahnya terlihat jiaen sontak menutup wajahnya dengan kedua tangannya
shaotian membuka tangan jiaen tapi jiaen malah menutup matanya pura pura tidur tapi shaotian tahu kalau jiaen hanya pura pura ia membalikan wajah jiaen dan jiaen membuka matanya , mereka saling menatap
"sebenarnya , aku belum punya rencana memiliki anak , jadi jika kau mau memiliki anakku , itu tidak perlu "
wajah jiaen sudah masam
"tapi...meskipun aku belum berencana memiliki anak , jika kau merasa kesepian dan kedinginan aku bisa menemanimu " goda shaotian
jiaen kesal dan mendorng shaotian ia mengatakan tidak mau memiliki anak dan meminta shaotian melupakan apa yang tadi ia katakan dan dengan kesal mengatakan jika ia mau tidur
shaotian menghela nafas terlihat ia memikirkan sesuatu ha. shaotian mulai berbaring dan memeluk jiaen dari belakang jiaen tersenyum sedangkan shaotian hanya diam terlihat raut wajahnya tidak bahagia
"jiaen terimakasi atas niat baikmu betapa indahnya jika benar benar bisa menjadi kenyataan , kita bisa bangun keluarga yang indah dan bahagia bersama memiliki anak laki laki dan perempuan , anak laki laki akan mirip denganku dan anak perempuan akan mirip denganmu tapi sekarang , aku tidak memiliki hak untuk bermimpi , apa yang bisa aku lakukan sekarang hanyalah berusaha yang terbaik memberimu kenangan bahagia sebanyak mungkin , ketika aku tidak ada lagi kau juga tidak boleh menyesal dan hidup lah dengan baik " ucap shaotian dalam hatinya
paginya di peterankan shaotian dan jiaen sudah kembali dari liburan mereka , napoleon dan yang lainnya menyambut kedatangan mereka , shaotian pura pura kesal karna mereka telah merusak kenangan mereka
"tidakkah kau bilang ada pesanan besar? aku akan persiapkan dulu nanti aku akan bertemu kalian di toko "
setelah shaotian pergi ke kamarnya naploen langsung manrik jiaen menuntut penjelasan tentang acara liburan mereka napoleon dan yang lainnya sudah antusias tapi jiaen hanya menggeleng dan itu membuta mereka kecewa dengan shaotian , tapi tiba tiba shaotian ada di belakang mereka dan membentak mereka dan menanyakan apa yang mereka bicarakan , mereka sontak kaget dan berbalik . shaotian tahu kalau semuanya pasti ide bodoh mereka bertiga dan dengan kesal shaotian meminta mereka untuk segera pergi menyiapkan bahan bahan
shaotian mendapatkan pesan dari jiaen
"ikuti empat daun keberuntungan "
shaotian melihat daun daun tersebut di lantai dan mengikuti arahnya dan ia melihat napoloeon dan yang lainnya berdiri membawa bucket bunga tidak hanya itu disana bahkan sudah dihias , mereka bertiga mempersilakan shaotian untuk masuk
shaotian melihat jiaen yang sudah berdiri memakai baju pengantin dengan membawa buket bunga , shaotian mendekati jiaen terlihat wajah shaotian sangat pucat
"Jiaen apa yang kau lakukan sekarang ?"
jiaen membuka tangannya dan disana ada sebuah cincin
"mengapa cincin ini padamu?"
"kau masi tidak mengerti , aku melamarmu kau tahu ketika aku membaca bahwa ini tidak ada di dalam daftar keinginanmu aku benar benar marah jadi aku tambahkan sendiri "
jiaen meminta shaotian segera memasangkan cincinya jika tidak ia akan sangat malu karna disana ada napoleon , brownie dan feixiang
"jiaen aku yang sekarang tidak bisa memberimu janji apapun , tidak adil bagimu "
jiaen terlihat terteguh tapi jiaen memberi tahu kalau ia tahu apa yang shaotian khawatorkan dan meminta shaotian untuk tidak tertekan karna semua ini adalah keinginannya tidak peduli berapa lama mereka bisa bersama tidak peduli bagaimana masa depan jika keinginan ini bisa terujud ia tidak akan menyesal
"shaotian bisakah kau bantu aku mewujudkan keinginan ini?"
shaotian menatap jiaen matanya berkaca kaca dan mengangguk menandakan ia setuju , jiaen dan yang lainnya tersenyum melihatnya
shaotian menggambil cincin di tangan jiaen dan memasangkannya di jari jiaen , tapi belum cincin itu masuk shaotian terlihat mulai goyang , jiaen memegangi shaotian dan tanpa sadar cincin tersebut terjatuh dan shaotian terjatuh tidak sadarkan diri , semuanya terlihat panik dan membantu shaotian
shaotian berada di UGD jiaen dan ibu shaotian terlihat menunggu dengan gelisah , duan changfeng , aili dan ruofan datang duan changfeng menanyakan keadaan shaotian , jiaen memberi tahu kalau chaoqun sedang memberi pertolongan ke shaotian dan juga mereka telah menemukan jantung yang bisa di transplantasikan dan menunggu untuk di kirim ke rumah sakit , ibu yakin kalau shaotian pasti bisa bertahan
di dalam chaoqun tengah memberikan pertolongan ke shaotian tapi keadaan shaotian terlihat tidak membaik dalam hatinya chaoqun memohon agar shaotian tidak mati ia bahkan terus berusha memberikan pertolongan kepada shaotian
di luar terlihat semuanya terlihat menunggu keadaan shaotian dengan resah mereka mulai mengingat kenangan kenangan mereka dengan shaotian
di tempat lain mungkin di alam bawah sadar shaotian terlihat shaotian berada di peternakan shaotian memegang dadanya disampingnya ada xiukai
"apa kau bingung ?"
"kenapa aku ada disini lagi ?"
"pohon ini pasti sangat bermakna bagimu kan? kau dilahirkan disini dan tumbuh besar disini apakah itu kebahagiaan atau kesedihan , tawa atau tangis pohon ini suda merekam semua perasaanmu . kau akan kembali kemanapun kau berasal " ucap xiukai sambil melihat pohon lemon di depannya
"kembali kemana?"
"ketempat dimana kau seharusnya pergi , xing shaotian sekarang waktunya , aku akan kembali mengambil jantungku "
shaotian menatap ke arah xiukai
jiaen yang membuka matanya terlihat ia sedang menangis ia melihat keatas
di tempat lain xiukai mengajak shaotian pergi xiukai sudah melangkah pergi tapi shaotian masi terdiam ia mendengar suara jiaen memanggilnya dan ia berbalik dan melihat jiaen
"apa kau masi ingat aku mengatakan padamu bahwa kau adalah sumber kebahagiaanku ?kumohon janga ambil kebahagiaan ku lagi , kau harus mencoba yang terbaik untuk bertahan jangan pergi dengan begitu mudah "
shaotian tersenyum
kembali ke rumah sakit dimana jantung yang akan diberikan ke shaotian sudah sampai sedangkan shaotian sudah bersiap melangkahkan kakinya mengikuti xiukai , chaoqun masi terus berusaha menyelematakan shaotian .
terlihat beberapa hari telah berlalu jiaen terlihat akan pergi mendaki ia menghela nafas. aili dan ruofan datang jiaen senang melihat kedatangan mereka , aili memberi tahu jiaen kalau ia dan ruofan akan segera menikah jadi mereka datang untuk memberi jiaen undangan pernikahan , jiaen menerimanya dengan senang ia bahkan memberi selamat kepada aili dan ruofan jiaen memberi tahu ruofan kalau ruofan beruntung bisa menikah dengan aili dan meminta ruofan untuk tidak menindas aili karna jika itu terjadi ia tidak akan memaafkannya , ruofan memberi tahu kalau aili lah yang selalu menindasnya dan juga aili memiliki organisasi feihu siapa yang akan berani menindas aili , jiaen mengatakan kalau ia pasti akan datang
"apakah hari ini? tanya aili
jiaen mengangguk
"bersiaplah untuk menyelesaikan hal terakhir dalam daftar keinginan ?"
aili memegang tangan jiaen dan memberinya semangat untuk mendaki ke puncak gunung , ruofan merasa jiaen adalah kebahagiaan dalam hidup shaotian
jiaen mulai mendaki gunung hingga pada saat ia beristirahat ia melihat bebatuan terjatuh, beberapa detik kemudian jiaen terlihat hampir sampai di puncak gunung ia melihat seseorang sudah ada disana dan berdiri memblakanginya jiaen tersenyum dan juga terlihat hujan turun , jiaen mendekati orang itu dan ternyata itu shaotian , shaotian memberi tahu kalau jiaen terlambat ia sudah menunggu lama disana
"tuan xing , cinta sejatimu benar benar ada di sini seperti yang di janjikan "
shaotian melihat ke arah jiaen
"cinta sejatiku sangat cantik dan bertanggung jawab , dia memenuhi janjinya "
"pasti itu adalah janji bersamamu , aku pasti akan melakukannya . apa jantungmu baik baik saja ?"
"jangan khawatir , tidak akan ada yang terjadi padaku "
"akhirnya kita menyelesaikan permintaan terakhirmu "
"belum "
"ada lagi?"
shaotian mengajak jiaen ke suatu tempat , shaotian mengajak jiaen ke sebuah hutan yang terdapat banyak pohon pohon tinggi , jiaen kagum ia merasa ini terlihat seperti kebun persik keabadian
"akhirnya kita menyelesaikan hal terkahir dalam daftar keinginanku bersama sama "
jiaen tersenyum shaotian meberi tahu kalau sebenarnya ini bukanlah yang terakhir , shaotian mengambil cincin , dan jiaen terharu ia ingat itu cincin yang belum shaotian pasangkan ke jarinya shaotian mengatakan itu adalah keinginan terakhirnya melamar wanita yang ia cintai
shaotian berlutut dan melamar jiaen dan jiaen menerima lamaran shaotian , shaotian memasangkan cincin tersebut ke jari jiaen , dan mereka pun berciuman dengan bahagia
Sumber SET TV
menurut kalian happy ending kah atau sad ending ? awalnya aku berfikir ini sad ending tapi terakhirnya happy ending tapi aku masi bingung dengan kejadian shaotian masuk rumah sakit dan ahirnya bagaimana, apa shaotian mendapat donor jantung dan berhasil sembuh , tapi dilihat dari ekspresi jiaen di bagian akhir kayaknya itu nyata aku fikir bagian akhir itu hanya hayalan hee , ya walaupun begitu terakhirnya tetap happy walaupun kayaknya ada yang kurang
thx semuanya sampai jumpa di sinopsis sinopsis berikutnya ^_^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar