ha ra pergi ke rumah sakit , ia melihat kondisi baek joon soo yang masi belum sadarkan diri , ha menanyakan ke dokter apa baek joon soo pernah sadarkan diri
"tidak. vitalnya stabil "
ha ra meminta dokter untuk tetap menjaga baek joon soo dan meminta untuk segera menghubunginya kalau baek joon soo sadar , dokter mengerti dan meninggalkan ha ra
ha ra duduk di samping baek joon soo, ha ra terlihat sendih melihat kondisi baek joon soo
"aku bahagia saat kau dimutasikan kembali ke seoul , tapi lihat dirimu? aku sangat lama menunggu sunbae "
flash back
1 tahun yang lalu
baek joon soo tengah mengemasi barang barangnya karna dirinya akan pindah , ha ra yang ada disana memanggil joon soo ia terlihat tidak begitu bahagia
"haruskah aku membuat masalah dan mengikuti sunbae ke sokcho?"
joon soo berbalik dan melihat ke arah ha ra
"lakukan yang terbaik disini tanpa aku jangan mencoba membuat masalah "ucap baek joon soo dengan suara yang lebih lembut dari pada do chan
ha ra mengetahui bahwa dirinya bukan anak anak ia juga menjadi jaksa selama tiga tahun . joon soo tersenyum ke arah ha ra dan berjalan mendekatinya
baek joon soo mengambil sebuah patung dewi yang membawa sebuah kalung ha ra menanyakan apa joon soo juga akan membawanya , ha ra hanya khawatir kalau joon soo akan mematahkannya saat perjalanan . ha ra mengambil patung tersebut dan meyakinkan joon soo bahwa saat joon soo kembali ke seoul ia akan mengembalikannya . joon soo hanya tersenyum dan meminta ha ra tidak mematahkannya
saat joon soo akan berangkat dan pergi meninggalkan ha ra , ha ra memanggilnya dan menyakinkan kalau dirinya tidak akan menyerah , ia tidak akan menyerah pada kasus .. bajingan yang sudah membuat baek joon soo dipindahkan dan meyakinkan bahwa ia akan mengkapnya, joon soo hanya terdiam dan masuk ke dalam mobil dan pergi meninggalkan ha ra . ha ra tidak bisa berkata apaapa ia hanya bisa melihat kepergian joon soo dengan sedih sambil memegang patung dewi milik joon soo
flash back end
ha ra memegang kalung timbangan yang dulu ada di patung tersebut yang kini melingkar di lehernya , ha ra menatap joon soo terbaring di kasur
"gara gara sunbae terbring seperti ini aku berakhir bekerja dengan orang aneh ,ceritanya panjang sekali tapi dia mirip dengan sunbae , aku yakin sunbae akan pingsan jika melihatnya , tidak kau tidak boleh pingsan . bagaimanapun , dia bukan orang biasa di dunia ini . jika sunbae tidak bangun , aku akan terus bekerja sama dengannya , siapa yang tahu sunbae bisa kehilangan pekerjaan juga . maka dari itu cepatlah bangun "
ha ra tidak kuat melihat keadaan joon soo matanya mulai berkaca kaca ia memilih bangun dan keluar dari sana
ha ra melajukan mobilnya dengan tatapan kosong
di kediaman do chan , teman teman do chan tengah sibuk dengan aktifiktasmereka sendiri , pak bong yang tengah asyik denan kursi pijatnya sedangkan in tae sibuk dengan gamenya dan eun ji sibuk dengan ponselnya
"hei , memang apa sulitnya hitup ?kalau lapar tinggal makan " ucap apk bong yang tengah santai di kursi pijatnya sambil menutup mata
"hore! aku memakannya " potong in tae
"buang air kalau ingin dan tidur nyenyak , sesederhana itu "ucap pak bong dengan senangnya
do chan datang dan mengatakan jika itu tidak seru "paling tidak kita butuh sesendok penuh ketegangan , bukan begitu?"
do chan mulai memencet remot yang di pegangnya dan munculah gambar profil seorang diplomat cha myung soo , eun ji menanyakan siapa itu
"tamu yang kita butuh untuk setting , aku menemukannya dalam catatan jaksa baek kamungkinan besar dia penyeludup narkoba aku yakin kita akan mendapatkan sesuatu darinya " jelas do chan , yang lain menatap ke arah do chan dan dochan tersenyum
.....
cha myung soo tengah minum di sebuah bar "pak bong , kau mendadak akan kena serangan jantung " dan di tempat kejadian pak bong mulai dengan bagiannya ia mulai berpura pura sakit jantung dan membuat heboh tempat tersebut cha myung soo yang juga ada disana menoleh ke arah pak bong , pak bong bahkan sampai pura pura terjatuh sambil memengang dadanya "eun ji kau adalah perawat , lakukan tugamu" . eun ji bangun dan memberi tahu kalau dirinya adalah seorang perawat ia mulai berlari ke arah pak bong , chan myung soo terlihat fokus ke arah pak bong dan saat itulah in tae beraksi , ia duduk di samping cha myung soo dan mengambil ponsel cha myung soo dan memulai menjalankan programnya
saat myung soo berbalik in tae langsung menutup ponsel tersebut dengan tangannya , myung soo heran melihat ponselnya tidak ada ia mencari carinya dan menanyakan ke in tae apakah in tae melihat ponselnya . in tae pura pura pura tidak mengerti , tapi myung soo terlihat curiga , in tae langsung menanyakan warna ponsel myung soo
"abu abu"
"ah itu pasaran sekali. oh itu disana " ucap in tae sambil melihat ke arah lain , myung soo langsung berbalik mencari ponselnya , melihat downloadnya sudah 100 persen in tae langusng melempar ponsel tersebut ke arah eun ji tanpa di ketahui myung soo
eun ji berjalan ke arah myung soo dan menanyakan apa ponsel itu milik myung soo , myung soo mengambilnya dan merasa heran
"trimakasi, tapi dimana kau.."
"di lantai disana " ucap eun ji
myung soo menanyakan keberadaan pria tadi yang mengalami serangan jantung , eun ji memberi tahu jika dirinya dulu adalah seorang perawat dan ia bisa menyelamatkan dengan mata tertutup
eun ji mulai menanyakan pekerjaan myung soo , myung soo hanya tertawa kecil dan melihat eun ji . di bangku ,lain in tae terlihat tengah meminum minumannya sambil tersenyum dan melihat ke arah pak bong . pak bong juga terlihat lelah ia menyederkan tubuhnya di kursi sambil meminum minumannya
di kantor kejaksaan jaksa wilayah jung do young tengah berdiri dan melihat ke luar jendela ia teringat akan perkataan geum tae woong tentang apakah baek joon soo itu asli , di tengah pemikirannya gil dae ro masuk dan memberi hormat ke jung do young
"saya melihat dari puncak bagus karena akan mendapatkan perseptik yang luas , tapi tidak akan bisa melihat sedetail itu "
dae ro terlihat bingung dengan ucapan jung do young sampai saat jung do young menyebut nama baek joon soo , dae ro terlihat bingung dengan itu
tapi selang bebera saat terlihat gil dae ro pergi ke departemen internal dan meminta ke salah satu pegawai untuk memperlihatkan data baek joon soo , si pegawai memberi tahu kalau gil dae ro harus memiliki otoritas , tapi dae ro tetap meinginginkan data baek joon soo bahkan dae ro sampai berbicara dengan nada keras jika dirinya meminta tolong untuk melihat data tersebut . tanpa di ketahui do chan melihat apa yang dae ro lakukan
penyidik ko tengah berjalan menuju ruangannya , tapi dae ro memanggilnya dari belakang dan meminta penyidik ko melihat ke arah dekat jendela dimana disana terlihat ada gelas minuman bekas
"ah iya kan? padahal ini kantor kejaksaan tinggi tidak ada yang bisa di suruh disini , iya kan?" sindir dae ro
penyidik ko membenarkan hal tersebut
"kau pasti sudah melihatnya tapi tetap lanjut berjalan , itu bukan sekedar gelas minuman namun kesadaran manusia ,manusia tidak seharusnya tidak punya kesadaran "
mengerti akan maksud dae ro penyidik ko mengalah dan mengambil gelas tersebut
malamnya penyidik ko tengah minum bersama do chan , penyidik ko terlihat menunduk ia tidak tahu bagaimana harus menghadapi baek joon soo , do chan melepas kaca matanya dan dengan santai menanyakan apa maksud penyidik ko ia merasa jaksa juga harus diperiksa jika melakukan kesalahan dan ia menganggumi kegigihan penyidik ko , do chan bahkan memanggil penyidik ko sunbaenim
penyidik ko jelas kaget mendengar do chan memanggilnya sunbaenim , do chan memberi tahu kalau penyidik ko lebih tua darinya dan mulai sekarang ia akan memperlakukan penyidik ko seperti kakaknya saat di luar tempat kerja , do chan bahkan sampai menuangkan minuman untuk penyidik ko
penyidik ko sampai terharu dan menangis karna perlakuan do chan
"selama ini aku bekerja untuk banyak jaksa tapi jaksa baek yang pertama memperlakukan saya dengan hormat , saya sudah bersikap sangat kurang ajar pada anda tapi anda memanggil saya hyeong saya tidak tahu bagaimana harus membalasnya "
do chan menatap penyidik ko dan menanyakan apa dirinya boleh meminta tolong dengan senang hati penyidik ko mempersilakannya , do chan meminta penyidik ko untuk mencari tahu sebuah kasus
"5 mei 1998 ditutup sebagi kasus bunuh diri mungkin disana ada trik kotor dan jika benar , siapa kira kira pelakunya "
"siapa korbannya?"
"sa ma chun "
penyidik ko mencatatnya dan menanyakan apa do chan mengenalnya do chan beralasan jika orang itu tidak ada hubungannya dengannya ia hanya ingin mencari tahu saja dan juga do cha meminta untuk merahasiakannya dari ha ra
"tentu saja saya tidak akan memberi tahu siapapun"
do chan berjalan di sepanjang jalan ia berhenti dan melihat sebuah ikat hias di sebuah toko ia teringat akan masa lalu
flash back
sa ma chun pergi ke apotek dengan membawa sebuah ikan hias , ia meminta tolong pada seorang apoteker , sa ma chun memberi tahu kalau bisnisnya merugi dan ia harus pergi ke bank untuk mendapatkan pinjaman dan meminta untuk menitipkan ikannya sebentar , pak apoteker memintauntuk menaruh saja disana
selang beberapa saat setelah sam ma chun pergi sa do chan kecil datang ke apotek tersebut dan membeli suplemen kesehatan , ia melihat ikat tersebut dan kagum
"wuah itu platinum arowana , ahjussi , ini platinum arowana kan ?"
"tidak tahu"
"ayah ku adalah ilmuan kelautan ikan yang sama sebelumnya terjual 3 juta won pada sebuah lelang di singapura "
mendengar nominalnya membuat si apoteker kaget , do chan menanyakan apa si apoteker mau menjual ikan itu padanya do chan bahkan menawarkan 5 juta won , si apoteker langsung kaget mendengar jumlah uang yang di tawarkan do chan ia melirik ikan tersebut
"tapi seseorang menitipkannya kepadaku "
do chan mengambil sebuah kartu nama dan memberikannya pada si apoteker
"kalau begitu aku akan kembali dengan ayahku beri tahu pemiliknya untuk menghubunginya " setelah itu do chan pun pergi dari apotek tersebut
si apoteker tidak menyangka kalau ikan sekecil itu di hargai 5 juta won dan saat sa ma chun datang dan akan mengambil ikannya , si apotker berpura pura menanyakan tentang banknya , do chan terlihat tidak semangat dan hanya menggeleng , si apoteker menanyakan kenapa sa ma chun tidak menjual ikan itu padanya
" ini ikan sangat langka berapa banyak yang bisa kau berikan ?" tanya sa ma chun
"1 juta won "
sa ma chun menggeleng , si apoteker kembali menaikan menjadi 1,5 juta won dan langsung mengambil uangnya sa ma chun mengambil uang tersebut
sa ma chun pergi ke sebuah pasar dan mendekati seorang nenek dan memberikan uang tersebut dan mengingatkan nenek untuk tidak meminjam uang lagi ke orang tersebut ( si apoteker) si nenek mengambil uang tersebut dan berterimaksi ia bahkan sampai menangis . si nenek memberikan sebuah sesuatu ke sa ma chun sebagi terimakasi dan sama chun menerimanya
do chan kecil duduk di sebuah gang , sa ma chun yang melihatnya menghampirinya dan memberikan makanan yang tadi nenek tersebut berikan
"apa kau tertarik menjadi penipu? aktingmu sangat bagus siapa yang akan percaya ini di rencanakan anak umur 10 tahun"tanya sa ma chun
"aku lebih dulu belajar penipuan dari pada perkalian mana mungkin tidak bagus? ini adalah penipuan pertama dan terakhirku "
"kau membuang bakat alamimu begitu saja? dewasalah nak jika kau dan aku bekerja sama tidak ada yang bisa menghentikan kita "
tapi do chan kecil tidak ingin menjadi penipu ia ingin menjadi jaksa , jaksa yang menangkap para penjahat sama chun terlihat kagum dengan keinginan anaknya itu
flash back end
do chan menghela nafas mengingat kenangan tersebut ia berbalik dan kembali berjalan
ha ra pulang ke rumahnya ia melihat ibunya tidur di sofa , ha ra mendekati ibunya dan menaikan seilimut ibunya , ibu bangun saat ha ra merapikan selimut , ha ra menanyakan kenapa ibunya tidur di sofa bukannya punggung ibunya sakit
" bagaimana mungkin aku tidur di ranjang kalau putriku belum pulang "
"mau kubuatkan nurungji?"tanya ibu
ha ra hanya tersenyum
saat ibu sudah selesai membuat nurugji ia malah melihat ha ra tidur di sofa , ibu mendekati ha ra dan menyeleimutinya ibu bahkan memeluk ha ra yang terlihat tertidur pulas
esoknya ha ra memanggil gil dae ro yang akan memasuki mobilnya , ha ra menanyakan kemana dae ro akan pergi karna hari ini hari ulang tahun jaksa wilayah , dae ro beralasan jika dirinya harus ke luar kota mengurus sesuatu
"itu berarti kau tidak akan menghadiri pesta kan?"
:menurutmu?aku menyiapkan hadiah besar untuknya "
do chan melihat ke arah plat nomor dae ro
di pusat kesahatan darurat lokal 3 orang pria memanggil salah satu supir ambulan mereka menanyakan tentang baek joon soo , si supir terlihat kaget mendengar nama tersebut tapi ia pura pura tidak tahu di belakang mereka ternyata ada sung doo
malamnya di sebuah restoran para jaksa telah berkumpul merayakan ulang tahun jung do young , kepala yang menanyakan keberadaan do chan ke ha ra
di rumah ha ra ibu ha ra tengah memandang sebuah foto , so ra datang dan ibu menanyakan apa so ra ke kelab lagi so ra beralasan jika ia harus menghibur tubuh dan jiwanya . ibu beberapa foto ke so ra dan menanyakan siapa yang lebih baik , tapi tidak ada yang so ra sukai karna ia akan menikahi jaksa , ibu memberi tahu jika ini untuk ha ra
"unni menyukai baek joon soo "
"meskipun dia membuka firma hukum sendiri dia tidak sebanding dengan anak direktur rumah sakit "
"aku yakin ada yang terjadi di antara mereka berdua unni menempelinya aku yakin dia sangat menyukainya "
" so ra kau mau tas baru? merek hiromes "
mendengar itu so ra langsung kaget ibu meminta so ra melakukan sebuah misi yaitu memisahkan mereka agar mereka tidak berkencan di tengah tengah perbincangan mereka ibu masi sepat sempat menanyakan jika dirinya mirip audrey hepbrun
do chan datang terlambat ke tempat acara ia masuk ke salah satu ruangan dan hanya memberi hormat dae ro setelah itu masuk ke dalam , dae ro heran melihat hal tersebut tapi sebuah senyum terlihat di bibirnya
dae ro disana bersama seorang pria berbadan besar dae ro melihat ke arah pria berbadan besar tersebut dan si pria juga terlihat bingung
di dalam jung do young berterimakasi karna telah merayakan ulang tahunanya dan mereka mulai bersulang , kepala yang mulai cari perhatian dengan mendekati jung do young dan menuangkan minuman
saat kepala yang kebali duduk do chan bangun dan berjalan pergi , kepala yang menanyakan kemana do chan akan pergi ha ra merasa jika do chan akan ke toilet
sung doo dan anak buahnya mendatangi sebuah rumah sakit dan menggeledah rumah sakit tersebut mereka mencari keberadaan baek joon soo
di tempat geum tae woon ia tengah sibuk membaca bukunya
do chan kembali ke tempat makan , dae ro yang melihatnya datang langsung berdiri dan memberi tahu kalau dirinya akan memberikan kejutan kepada jaksa wilayah , dae ro memberi tahu kalau baek joon soo yang tengah berada disana bukanlah baek joon soo yang asli dan memberi tahu kalau dia adalah penipu yang mirip dengan baek joon soo , semua jaksa sontak bingung dengan pernyataan dae rodan juga dirinya punya bukti
dae ro mempersilakan pria bertubuh besar untuk masuk dae ro memperkenalkan jika pria itu adalah teman joon soo waktu SMA shin jang hoo tapi baek joon berjalan melewatinya begitu saja dan yakin kalao dia bukan baek joon soo
kepala yang dan ha ra sudah mulai cemas do chan hanya diam tidak bersuara
"joon soo kau tidak mengenalku?" tanya jang hoo
do chan meminta maaf dan beralasan kalau dia sedang bersama rekan kerja ha ra merasa kalau dae ro sudah kelewatan apalagi jaksa wilayah juga berada disana sedangkan kepala yang sudah sangat cemas
dae ro memberi tahu kalau jang hoo dan joon soo memiliki luka bakar saat bermain api ketika masi muda , jang hoo membenarkan dan memperlihatkan bekas luka bakar di tangannya . dae ro meminta do chan untuk menujukan luka bakarnya
kepala yang menghilangkan ketegangan ia mengatakan kalau dae ro telah menghancurkan suasana , do young menanyakan apa ini adalah hadiah ulang tahunnya dan merasa jika ini menyenangkan dan meminta dae ro melanjutkannya
dae ro memaksa do chan memperlihatkan bekas lukannya bahkan sampai menarik do chan do chan sudah kesal dan menghempaskan tangan dae ro , do chan terlihat berfikir
di rumah sakit anak buah sung doo memberi tahu kalau baek joon soo tidak di temukan sung doo kesal setengah mati seorang perawat memeberi tahu kalau tidak ada pasien yang beranam tersebut di sini tapi sung doo tetap yakin jika joon soo ada di sana , saat mereka keluar dari rumah sakit sung doo melihat sebuah gerbang misterus
dae ro menanyakan alasan do chan tidak mau memperlihatakan bekas lukanya dan yakin kalau dia bukan baek joon soo
" jika kau bukan baek joon soo , lalu siapa ?"tanya do young
"peniru PNS jika kompotannya disini sekarang mereka juga akan sama bersalahnya " ucap dae ro sambil melirik kepala yang dan ha ra kepala yang bahkan sampai gemetar meminum minumannya
kepala yang akan mengatakan sesuatu tapi ha ra memotongnyameminta dae ro mengehtikan hal ini
"jika memang dia asli tinggal tunjukan pada kami "
do chan hanya diam
di tempat geum tae woong sung doo memberi informasi dan menanyakan apa yang harus mereka lakukan kalau menemukannya , geum tae woong meminta membawanya ke hadapannya . sung doo dan anak buahnya mulai masuk ke area tempat baek joon soo berada
di restoran dae ro dengan yakin menegaskan bahwa joon soo yang disana adalah palsu , do chan meminta dae ro untuk berhenti karna disana banyak orang tapi dae ro masi meminta do chan memperlihatkannya , jang hoo memberi tahu kalau joon soo memiliki luka bakar di bahu sebelah kiri seperti petir , ha ra dan kepala yang sudah terlihat pasrah do young meminta do chan untuk memperlihatkannya saja
mau tidak mau do chan pun berdiri ia mulai membuka pakaiannya dan itu membuat kepala yang kaget , do chan membuka kancing bajunya dan berbalik memperlihatkan punggungnya dan benar saja ada bekas luka bakar di bahu kirinya dan itu membuat kepala yang kaget dan semua orang disana juga di buat kaget sekaligus heran , dae ro juga bahkan kaget melihatnya sedangkan do chan menatap tajam tanpa ekspresi
Sumber SBS
hay semuanya aku baru aktif lagi setelah sekian lama libur , terimakasi telah membaca blog ku ^_^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar